Minggu, 03 November 2013

HUJAN




   Aromanya yang khas,dapat membius hati setiap orang,keteduhan yang diperlihatkan begitu nyaman terpandang. Hawa yang dingin namun menenangkan memaksa setiap jiwa selalu merinduhnya…
   Ketika hujan itu datang,awan hitam mendahului,seolah membagi tugas untuk menyebar dilangit senja. Tapi!,guntur,petir,dan angin kencang kadang menemani. Seolah sedang mengajari arti dari sebuah srklus kehidupaan. Tapi lihatlah,setelah hujan itu reda,tanah menjadi basah,berbagi aromanya.seolah berkata,”kelak kau,akan menyatu dengan ku”.dan bukankah kadang pelangi menghibur bumi dan penduduknya setelah tangisan langit berhenti??. Tahu mengapa langit menangis? Itu kaerna ia ingin berbagi sedikit apa yang ia punya. Bayangkan jika langit tak sudi menangis,darimana kita dapat air? Tapi bukan itu yang ingin disampaikan penulis disini.
   Terkadang kita mungkin pernah berjalan dimuka bumi ini dalam keadaan sombong,dan bertindak semaunya,seperti memangkas pohon-pohon di gunung,membuang sampah sembarangan,atau mungkin merendahkan oranglain,
Ya,itu kembali pada diri pembaca masing-masing,tapi ingat diatas langit masih ada langit lagi.hiduplah seperti air hujan yang membagi setaiap tetesnya tanpa kecuali. Jangan hidup seperti air,namun diam ditempat,karena itu hanya akan menjadikannya sarang penyakit. Hiduplah seperti air yang menenangkan namun tetap mengalir memberikan harapan.... :) :)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar