Selasa, 19 Agustus 2014

kehidupan

  
   Hidup ini seperti permainan atau sandiwara..
Dimana dalam setiap detik yang kau punya kelak akan kau kenang atau mungkin dikenang oleh seseorang..
Pernah berjalan dikedua jalan yang berbeda? Bagaimana rasanya berjalan di sebuah jalan tol yang terawat? Enak bukan? Tanpa hambatan dan arang yang melintang..
   Tapi sayangnya hidup ini tak seperti jalan tol yang sering atau pernah kau lalui. Kehidupan ini kejam, bahkan jahat pada penduduk bumi. Ditambah dengan paham kapitalis yang mulai menyatu dengan orang-orang muslim..
   Dimana paham inilah yang membuat kita lebih menyukai urusan dunia dibandingkan urusan akherat yang sering dianggap jadul, kuno dan kolot..
   Lihatlah, telah banyak bukti dimana kapitalis mulai dibiasakan menjadi bagian dari kehidupan. Banyak bayi-bayi yang lahir tanpa ayah. Dan dengan gampangnya para calon ibu atau ibu itu menggugurkan darah daging mereka sendiri. Dengan alasan tak memiliki suami?!!
   Apakah seorang ibu atau calon ibu yang selama ini diberi gelar malaikat pelindung bagi anak-anaknya akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa bagi darah dagingnya sendiri?
   Dimana hati mereka? Dimana sisi malaikat mereka? Dimana kelemah lembutan mereka yang selama ini selalu menjadi tempat meneduh jiwa yang resah? Seolah hal itu biasa, dengan tanpa dosa mereka terus memenggal kehidupan calon bayinya..
   Dan kalau pun ditanya,mereka dengan mudahnya bicara, jika semua yang terjadi dalam hidupnya telah ditakdirkan yang kuasa.. tidakkah mereka berfikir?, jika sang kuasa tak pernah mungkin menakdirkan hal yang akan membuatnya terlihat hina didunia dan akherat. Jika saja mereka mau menahan dirinya dari tipu muslihat para iblis dan manusia..
   Lalu ketika mereka kembali ditanya, dengan mudahnya mereka menjawab jika mereka terlalu lemah untuk melawan godaan iblis yang tanpa jeda menghasutnya? Apakah mereka lupa? Jika manusia itu adalah mahluk paling sempurna bahkan lebih sempurna dari para malaikat. dan iblis yang dilaknant.
   Lalu ketika ditanya kembali, dengan mudahnya mereka menjawab. Jika itu adalah hak mereka? Apakah masih pantas sebagai manusia yang tak pernah luput dari dosa. Mereka mengatakannya? Seolah-olah mereka lahir kedunia dan hidup didunia ini tanpa campur tangan Allah swt.


  Hidup ini seperti permainan atau sandiwara..
Dimana dalam setiap detik yang kau punya kelak akan kau kenang atau mungkin dikenang oleh seseorang..
Pernah berjalan dikedua jalan yang berbeda? Bagaimana rasanya berjalan di sebuah jalan tol yang terawat? Enak bukan? Tanpa hambatan dan arang yang melintang..
   Tapi sayangnya hidup ini tak seperti jalan tol yang sering atau pernah kau lalui. Kehidupan ini kejam, bahkan jahat pada penduduk bumi. Ditambah dengan paham kapitalis yang mulai menyatu dengan orang-orang muslim..
   Dimana paham inilah yang membuat kita lebih menyukai urusan dunia dibandingkan urusan akherat yang sering dianggap jadul, kuno dan kolot..
   Lihatlah, telah banyak bukti dimana kapitalis mulai dibiasakan menjadi bagian dari kehidupan. Banyak bayi-bayi yang lahir tanpa ayah. Dan dengan gampangnya para calon ibu atau ibu itu menggugurkan darah daging mereka sendiri. Dengan alasan tak memiliki suami?!!
   Apakah seorang ibu atau calon ibu yang selama ini diberi gelar malaikat pelindung bagi anak-anaknya akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa bagi darah dagingnya sendiri?
   Dimana hati mereka? Dimana sisi malaikat mereka? Dimana kelemah lembutan mereka yang selama ini selalu menjadi tempat meneduh jiwa yang resah? Seolah hal itu biasa, dengan tanpa dosa mereka terus memenggal kehidupan calon bayinya..
   Dan kalau pun ditanya,mereka dengan mudahnya bicara, jika semua yang terjadi dalam hidupnya telah ditakdirkan yang kuasa.. tidakkah mereka berfikir?, jika sang kuasa tak pernah mungkin menakdirkan hal yang akan membuatnya terlihat hina didunia dan akherat. Jika saja mereka mau menahan dirinya dari tipu muslihat para iblis dan manusia..
   Lalu ketika mereka kembali ditanya, dengan mudahnya mereka menjawab jika mereka terlalu lemah untuk melawan godaan iblis yang tanpa jeda menghasutnya? Apakah mereka lupa? Jika manusia itu adalah mahluk paling sempurna bahkan lebih sempurna dari para malaikat. dan iblis yang dilaknant.
   Lalu ketika ditanya kembali, dengan mudahnya mereka menjawab. Jika itu adalah hak mereka? Apakah masih pantas sebagai manusia yang tak pernah luput dari dosa. Mereka mengatakannya? Seolah-olah mereka lahir kedunia dan hidup didunia ini tanpa campur tangan Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar