Malam dingin menghantarkan ribuan kerinduan
saat dodi sang pangeran hati rere harus pulang kampung untuk beberapa waktu. Awalnya
mereka bertemu dan saling suka sejak pertama dikenalkan oleh seorang
teman,sikap manja,centil,egois,dan sedikit nakal yang dimiliki rere sanggup
menarik hati sang pujaan dodi yang berusia cukup dewasa darinya.tapi itu tak
menghalangi keinginan dua sejoli ini dalam sebuah ikatan haram yang dinamakan,’Pacaran’. Hari itu tiba,hari dimana dodi
kembali setelah pulang kampung dari kota kelahirannya, meski mereka baru
beberapa minggu pacaran tapi keduannya sudah terlihat bak sepasang suami istri
yang ideal.
“kamu udah pulang,capek ya?”,Tanya rere
dengan logat daerahnya.dodi hanya tersenyum melihat rere sangat perhatian
padanya,”aku punya sesuatu buat kamu”,ucap dodi sedikit misterius. Rere memandang
sebal pada dodi yang dilihatnya sedang menyembunyikan sesuatu,”apaan? Gak usah
rahasia-rahasiaan deh”,sengor rere yang tak sabar. Sedetik kemudian dodi menunjukan
sebuah cincin mas putih yang sangat berkilau, rere tersenyum dan langsung
menyambar cincin tersebut kemudian memakainya,”cantikkan?cantik kan?”,Tanya rere
sambil menunjukan jari-jari tangannya.Malam minggu itu tidak seperti malam minggu
biasanya,entah apa yang membuat rere uring-uringan sejak kemarin. Dia terlihat
sangat gugup dan ketakutan,sampai akhirnya rere memutuskan untuk berbicara
serius dengann dodi.
Disebuah bangku kusam mereka terdiam. Tidak rere
sedari tadi terlihat gugup dan mondar-mandor dihadapan dodi,”sebenernya ada apa
sih?”,Tanya dodi membuyarkan lamunan rere,dengan sedikit tergesa rere duduk
disebelah dodi dan mulai menatap dodi serius,”aku,aku udah telat satu
bulan,gimana ini? Gimana kalau aku hamil? Aku gak mau hamil tanpa suami”,tutur
rere dengan nada ketakutan. Bak disambar petir,kini dodi yang ketakutan dan
terlihat gugup.”kita harus kebidan,kita cek apa kamu hamil atau enggak?”,ucap
dodi member saran. Rere memandang tajam dodi dan berkata,”jangan kebidan,nanti
kita ketahuan kalau aku hamil diluar nikah.gimana kalau kita ke pak raji aja”. Akhirnya
mereka pun memutuskan untu pergi ke pak raji.
Dengan langkah ragu sepasang sejoli ini
mendekat kesebuah rumah dukun beranak atau sering disebut pak raji. Setelah diperiksa
oleh pak raji, dodi langsung bertanya,”jadi bagaimana pak?”. “pacar kamu
positif hamil 2 bulan”,ucap pak raji tanpa ragu. Rere syok dan langsung putus
asa dengan penuturan pak raji tersebut, tapir ere merasa ganjil karena
seingatnya ia berpacaran dengan dodi baru 1 bulan dan hanya dengan dodi dia
melakukan hubungan maksiat itu. Namun karena fakta yang ada akhirnya rere
mempercayayi dukun beranak itu.
Sepekan setelah itu dodi memutuskan untuk
melamar rere,meski usia rere baru menginjak 18 tahun tapi demi menutupi aib
tersebut akhirnya rere menerima pinangan dodi. Hari berganti hari,minggu
berganti minggu dan bulan berganti bulan. Rere yang memang seharusnya masih menikmati
masa remajanya semakin lama semakin tak
bisa diatur,jika malam ia selau pergi bermain bersama teman-temannya dan jika
pagi ia habiskan untuk tidur dan bermalas-malasan. Tapi itu tak membuat dodi
murka,karna ia sadar rere masih terlalu muda untuk menjadi seorang istri
apalagi sekarang ia akan menjadi seorang ibu.
Dua bulan setelah pernikahan mereka, dodi
mengajak istrinya kebidan untuk mengetahui perkembangan sang janin. Setelah melakukan
pemeriksaan tanpa ragu dodi bertanya,”bagaimana perkembangan anak saya?”, sang
bidan tersenyum dan berkata,”mohon maaf bapak,tapi dalam rahim istri bapak sama
sekali belum ada janin”. Dan ucapan bidan itu mampu membuat sepasang sejoli ini
saling memandang heran dan tak percaya.
Cinta
itu tak pernah salah sobat,yang salah dan harusnya mengalah mungkin kita,
karena waktu yang belum tepat. Lewat kisah nyata ini semoga hati sobat terketuk
dan semakin membentengi hati dengan iman.
Salam
jihad sobat
catt: *bidan(dokter kandungan tapi masih tradisional)
catt: *bidan(dokter kandungan tapi masih tradisional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar