Minggu, 25 Mei 2014

senja ku

Senja mu bukan lagi milik ku,
Senja ku,mengapa selalu saja menjadi milik mu?
Senja,jingga itu.
Senja yang dahulu aku kenalkan dengan mu.
Yang aku kenalkan untuk menggibur setiap sedih mu.
Kini senja ku, senja jingga ku.
Tenggelam termakan kegelapan malam.
Bersama mu, bersama bayangan hitam yang menghisap ku.
Menelan ku pada warna yang mematikan segala rasa.
Senja ku, senja jingga ku.
Kini kau bawa dan kau hisap bersama dengan bayangan malam yang kau tinggalkan untuk ku.
Senja jingga itu, senja milik ku
Milik ku,dan kau rebut begitu saja bersamaan dengan pekatnya kebencian yang engkau coba tanamkan pada ku.
Aku marah,marah saat kau rebut senja ku,senja jingga ku
Tapi senja itu selalu mengajari ku,jika kasih sayang dapat mengalahkan kebencian ku pada mu.
Maka dengan kasih ku,aku masih berharap kau mengembalikan senja ku.
Dan sepotong kenangan yang kau bawa,saat kau menatap senja jingga bersama ku, mentapanya penuh harapan akan hari esok yang lebih indah.

Senja jingga ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar