Senja mu bukan lagi
milik ku,
Senja ku,mengapa
selalu saja menjadi milik mu?
Senja,jingga itu.
Senja yang dahulu aku
kenalkan dengan mu.
Yang aku kenalkan
untuk menggibur setiap sedih mu.
Kini senja ku, senja
jingga ku.
Tenggelam termakan
kegelapan malam.
Bersama mu, bersama
bayangan hitam yang menghisap ku.
Menelan ku pada warna
yang mematikan segala rasa.
Senja ku, senja
jingga ku.
Kini kau bawa dan kau
hisap bersama dengan bayangan malam yang kau tinggalkan untuk ku.
Senja jingga itu,
senja milik ku
Milik ku,dan kau
rebut begitu saja bersamaan dengan pekatnya kebencian yang engkau coba tanamkan
pada ku.
Aku marah,marah saat
kau rebut senja ku,senja jingga ku
Tapi senja itu selalu
mengajari ku,jika kasih sayang dapat mengalahkan kebencian ku pada mu.
Maka dengan kasih
ku,aku masih berharap kau mengembalikan senja ku.
Dan sepotong kenangan
yang kau bawa,saat kau menatap senja jingga bersama ku, mentapanya penuh
harapan akan hari esok yang lebih indah.
Senja jingga ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar