Kamu masih sama, sama seperti pertama dan
terakhir kali kulihat. Bibir mu tak pernah terlihat tersenyum dan itulah cirri mu
setiap menatap ku.
Kamu
bahkan sama saja, meski ada yang sedikit berbeda. Aku pun masih sama, sama
seperti aku menampakkan diri dan mengundurkan diri dari penglihatan mu.
Dan hal itu terulang lagi, kenangan yang ku
fikir tak akan bertahan lama ternyata tidak. Bahkan kamu tau, sikap mu dan
sikap ku masih sama. Bahkan saking samanya kejadian menyakitkan itu terulang
kembali.
Kamu tersenyum, kamu melambay dan kamu
mengingatkan aku akan hal memalukan itu, tapi entahlah. Senyuman mu malah
meyakinkan ku jika kau tersenyum untuk ku.
Dan aku mulai bahagia, aku tersenyum dan
kau berjalan kearah ku, menatap ku dengan kedua bola mata itu. Kamu tahu? Aku terlalu
malu untuk mentap mu, dank u putuskan untuk berbalik dan menyembunyikan
ekspresi wajah ku yang penuh dengan kebahagiaan.
Dan kau tahu, apa yang aku lihat dibelakang
ku? Seorang wanita tersenyum bahagia dibelakang ku, mungkinkah dia dan kau? Dan
mungkinkah senyum mu dan senyumnya? Jadi bukan untuk ku?
Aku terdiam ditempat ku dan benar, kejadian
itu terulang kembali? Tapi taka pa, setidaknya aku sudah menduganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar