Seandainya matematika tidak pernah ada. Mungkin pelajar akan sangat bahagia.
Seandainya para penemu matematika itu tak pernah terlahirkan, mungkin saja kami
tak harus bingung dengan ilmu pasti yang mereka temukan.
Oh Matematika!
Oh Matematika ku. Mengapa engkau mesti ada dalam hidup ku? Kau hadir dan merebut semua perhatian ku! Membuat ku membisu dan tak berkutik jika bertemu.
Oh Matematika, kepastian dalam setiap deret angka dan koefisien mu terlalu nyata dalam kesehatian ku. Penjumlahan yang kau tawarkan membuat ku membisu.
Perkurangan,perkalian dan pembagian yang kau perlihatkan membuat aku tak mau berlama'lama bersama mu.
Kau jerat aku dengan ilmu pasti yang rumit, tak bisakah kau sampaikan ilmu pasti itu dengan lebih mudah? Atau hilangkan saja angka-angka dan kofisien mu itu.
Oh Matematika! Kenpa mesti ada Inflasi dalam dirimu? Tak bisakah kau menjadi statis aja? Dan lagi kenapa harus ada geometrik dan linier yang membuat kepalaku rasanya mau pcah.
Oh Maetmatika ku yang angkuh! Bisakah suatu saan nanti kau hilang? Aku tagu diriku bodoh karena membenci ilmu pasti seperti mu. Tapi tak tahukah kau? Jika dari dulu-sejak ku kecil terbiasa dengan hal yang tak pasti. Jadi jangan coba paksa kami dengan merubah presepsi.
Sejak kecil, dari masa kanak-kanak sampai saat ini, kami sering dijejeli dengan sejarah yang di manifulasi, direfisi dan dipenuhi ilusi,
jangan salahkan kami, jika kami membenci.
Oh Matematika!
Oh Matematika ku. Mengapa engkau mesti ada dalam hidup ku? Kau hadir dan merebut semua perhatian ku! Membuat ku membisu dan tak berkutik jika bertemu.
Oh Matematika, kepastian dalam setiap deret angka dan koefisien mu terlalu nyata dalam kesehatian ku. Penjumlahan yang kau tawarkan membuat ku membisu.
Perkurangan,perkalian dan pembagian yang kau perlihatkan membuat aku tak mau berlama'lama bersama mu.
Kau jerat aku dengan ilmu pasti yang rumit, tak bisakah kau sampaikan ilmu pasti itu dengan lebih mudah? Atau hilangkan saja angka-angka dan kofisien mu itu.
Oh Matematika! Kenpa mesti ada Inflasi dalam dirimu? Tak bisakah kau menjadi statis aja? Dan lagi kenapa harus ada geometrik dan linier yang membuat kepalaku rasanya mau pcah.
Oh Maetmatika ku yang angkuh! Bisakah suatu saan nanti kau hilang? Aku tagu diriku bodoh karena membenci ilmu pasti seperti mu. Tapi tak tahukah kau? Jika dari dulu-sejak ku kecil terbiasa dengan hal yang tak pasti. Jadi jangan coba paksa kami dengan merubah presepsi.
Sejak kecil, dari masa kanak-kanak sampai saat ini, kami sering dijejeli dengan sejarah yang di manifulasi, direfisi dan dipenuhi ilusi,
jangan salahkan kami, jika kami membenci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar