Di sudut kota ini, aku hanya bisa berjalan tanpa kata, sesekali
aku terdiam dan kembali berjalan.
dunia memang tak pernah adil,
itu yang sering orang-orang katakan, karena setiap apa yang mereka impikan tak
pernah jadi kenyataan..
tapi itulah dunia, dia tak akan
pernah mau berpihak pada siapa pun, sekali pun kau seorang pewaris tahta atau
seorang penguasa yang memegang peredaran uang dunia..
dia begitu, dan selalu begitu.
tak pernah ingin tahu apalagi ingin mendengar tangisan, jeritan atau kebisuan
manusia yang mencoba memohon agar Dunia lebih baik lagi kepada penduduknya..
dan aku bisa apa? aku hanya
bisa memandangi langit jingga tiap kali sang surya terbenam dan menghilang di
tempat asalnya..
karena setiap kali ku lihat ia mulai menghilang di langit
sana, selalu ada rasa bahagia, entah mengapa...
Dan hal lain yang sering aku fikirkan, semua hal yang sering
aku impikan. Entahlah aku rasa aku sudah mulai melupakan semuanya, karena itu
semua terlalu sesak untuk terus aku bawa, sungguh rasanya tak nyaman sebab
angan itu hampir mengikat ku dalam sebuah kebisuan..
Kesendirian ini aku nikmati, meski kerikil tak pernah henti ku
temui, biar saja mereka yang menganggap ku ini kurang menikamati hidup dengan
beban yang ku pikul, karena ini memang sudah di gariskan dalam kalam-Nya,
karena inilah yang harus aku lewati, aku yang telah diberikan-Nya keistimewahan
untuk mampu bertahan...
Ya, tak ada alasan lain bagi ku untuk terus menunggu sesuatu
yang tak pasti, lagi pula jika aku terus memikirkannya apa dia pun memikirkan
ku? Tentu Tidak! Karena aku tak pernah tau, tak pernah pula ingin tau-ku rasa..
Hembusan angin di musim kemarau yang berkelanjutan ini,
suasana seperti ini, sama seperti suasana ketika aku pernah menatap jalanan
yang penuh dengan pohon yang berjajar seolah-olah mereka yang akan menjaga
tempat ini dari kebisingan..
Ya, tak berujung! Tak bertepi dan tak akan tau sampai dimana
batas ujung itu ketemui, entahlah, apakah akan ada ujungnya atau justru tak
akan pernah ada ujungnya, seperti sebuah lingkaran yang tak pernah menemui
akhir..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar